Cerita
ini berawal ketika saya menjadi salah satu tour leader di perusahaan perjalanan
wisata milik seorang teman saya. Awalnya saya hanya membantu dia sembari
belajar bagaimana cara membawa orang lain pergi tour mulai dari segala
persiapan, arrangement kamar hotel, memesan makanan, masuk ke tempat wisata –
wisata yang dituju karena awalnya saya berpikir itu merupakan hal paling sukar
apabila kita tidak pernah terjun sebelumnya dalam dunia bisnis seperti ini.
Pada
awalnya saya ragu saya bisa melakukannya namun karena teman saya selaku pemilik
meyakinkan saya dan berbicara “saya yakin kamu mampu untuk pertama kamu ikut
dulu nanti setelah ini baru kamu pegang group berikutnya”. Setelah mendapat
dorongan dari teman saya tersebut maka saya kemudian jalani dan pada akhirnya
saya sedikit demi sedikit mengerti bagaimana menangani sebuah group tour.
Setelah
3 group saya yang menangani akhirnya pada saat group terakhir saya kebingungan
akan balik atau menyusul group berikutnya yang telah dulu berangkat karena bagi
saya nanggung biar sampai tahun baru 2015 ini saya habiskan sekalian di kota
orang sembari menikmati perjalanan.
Dan
semua itu terjawab pada tanggal 28 desember pada saat group terakhir saya bawa
akhirnya saya disuruh menyusul ke sebuah kota yang saya idam – idamkan belum
kesampaian semasa kuliah di Yogyakarta dulu yaitu Bali. Namun sebelum ke Bali
saya disuruh mampir ke probolinggo karena group terakhir tersebut sedang berada
disana dikarenakan paginya akan menikmati suasana pagi di Bromo.
Saya
masih ingat pada saat itu waktu menunjukkan pukul setengah 3 pagi dalam keadaan
lelah dan kondisi badan serasa ingin merasakan empuknya sebuah tempat tidur
tapi apa daya pagi itu saya mencari sebuah indomie hangat dan kopi untuk
menghangatkan tubuh ini.
Ternyata
yang group yang ini adalah rombongan anak – anak sekolah dari SMU Cendana
Rumbai Angkatan 43 yang beberapa dari rombongan guru tersebut ada yang saya
kenal dan disana ternyata ada beberapa tetangga saya yang sebenarnya saya sudah
tahu namun saya tidak memberitahu kalau akan menyusul group ini, maklum secara
saya pernah bersekolah disana namun tidak saya selesaikan secara jantan
dikarenakan satu dan lain hal heheheheheheh…….
Pada
saat di Bromo saya yang orangnya cuek harus memasang wajah yang serius karena
situasi dan kondisi memaksa saya harus begitu maklum group ini anak – anaknya
masih labil dan suka galau (kata anak – anak jaman sekarang).
Setelah
semua selesai barulah pembagian jatah untuk menangani group ini karena group
ini hampir seratus orang lebih jadi bagi – bagi tugas dan kebetulan saya
bersama satu orang teman yang bernama Ardan
Sinaga (belakangnnya pake marga tp lembut nya kaya wong jowo nih) kebagian
bus mini dengan isi orang – orangnya besar – besar mulai dari badan ampe perut
kecuali supir yak karena perutnya yang gede wkwkwkwk……
Pada
awalnya semua kalem sedikit berbicara dan banyak tidur termasuk seseorang yang
bernama si boy dalam posisi seperti apapun dia bisa tidur pulas dan itu yang
membuat saya acungin jempol buat dia dan salut serasa ingin berlajar sama dia
bagaimana menikmati nikmatnya tidur dalam berbagai posisi hahahahahahaha……..
Akhirnya
booooom wooow ternyata dalam diam semua yang ada di dalam bis itu ternyata
stressnya bisa melebihi saya daripada sok kalem juga akhirnya saya ikut juga
biar suasana makin meriah……salut melihat mereka dalam keadaan kondisi badan
yang seperti itu mereka masih bisa tertawa, ada juga yang menangis tanpa saya
tahu sebabnya dan ada juga yang ga ikutan cuma tidur aja dll.
Sesampainya
di Bali saya hanya menikmati tahun baru tersebut bersama mereka di hotel karena
beberapa anggota termasuk teman saya pergi keluar untuk tahun baruan bersama
yang lainnya. Dengan menikmati obrolan dengan secangkir teh dan kopi hangat
yang tersaji di hotel saya menghabiskan waktu mengobrol sama beberapa anggota
tour tersebut sebelum duduk di tepi kolam renang.
Pada
saat di Bali beberapa rombongan dari salah satu bus memberikan julukan kepada
saya “abang rempong” aku jadi bingung sebenarnya itu siapa yang rempong
yah??hmmm. Rombongan tersebut kuberi nama rombongan artis karena yang kulihat
mereka satu rombongan ya itu – itu aja tidak ganti – ganti ampe bosan
melihatnya wkwkwkwkwk pisss ya.
Rombongan
bus 3 seru dan kocak dimana makanan semua mengarah ke bagian saya (posisi duduk
paling belakang) dan setiap ada makanan sepertinya diakhiri oleh Dede seorang anak yang badan chubby,
manis ya tidak telalu manis – manis kali lah agak pahit sedikit hahahahahah
pisss ya, terus Khaifa sang pemimpin
(sukanya atur posisi orang neh), Deyana
sang perajuk (dikit - dikit suka cemberut sih), Febyan si raksasa (udah badan besar, tinggi ampe atap bis pun
kurang 1cm), Nanang penjual tuak
(suka cerita tuak terus jd curiga sama dia), Zola si om kumis (lebat kumis nya daripada kumis saya), Boy bocah ganteng suka molor (karena
pernah lupa udah sampai dimana), Nissa
Maulia sang bidan (kalau ada yang sakit dia paling sibuk), Nisa si velma (karena pake kacamata
kaya velma di film Scooby Doo), Nova
si inang, Shelly mak joyah (karena
orang melayu) trus kemarin sempat sakit dah macam atuk2 lah minta dicuapin
hahahahaha, Hangie si kaki gajah
(karena kakinya bengkak), Tio si
cowok kalem (kaya lembu) wkwkwkwk becanda aja ya trus si sinterklas Ditya karena suka banget bagi – bagi
makanan sebenarnya bukan bagi – bagi sih cuma kebetulan aja pas dia buka
makanan saya mengetahuinya dan sampai di belakang makanan tersebut hilang bagai
ditelan bumi wkwkwkwkwk…..dll (maaf abang tidak bisa menyebutkan satu – satu
karena lupa).
Lebih
seru lagi ketika salah satu dari anggota bis lain mengajak saya untuk pindah
mereka bilang “jangan pindah la bang disini aja sama kita – kita” dan memang
saya lebih memilih di bus 3. Karena di bis 3 ini riuhnya pada saat bangun tidur
ya kalu udah tidur mereka mah anteng semua cuma saya yang terus berjaga
sesekali tidur karena di bis ini anggota nya banyak yang sakit…..sampai –
sampai saya menyuapin makan ckckckckck……kapan ya ada orang yang suapin saya
makan? hahahahahaha tp itulah mereka dengan keadaan seperti itu mereka masih
bisa tertawa lepas, saling ejek tp ga ada dendam cuma ada sih satu orang
kayanya maaf ga mau sebutin nama takut kena bacok ntar pokoknya dia duduk
dibagian belakang juga hahahahahaha pissss.
Pengalaman
perjalanan mereka tak bisa terlupakan olehku karena walaupun kondisi saya
memang sangat lelah namun lelah itu bisa terbayarkan oleh canda, gurauan, tawa
mereka. Melihat mereka seperti itu membuat hati saya sedikit lebih tenang walau
di dalam bis banyak kejadian yang tidak mengenakkan kaya hilang handphone,
memorycard, klo hilang makanan ga usah ditanya karena udah lari ke perut
anggota belakang termasuk saya hehehehehe
Bagiku
perjalanan yang mereka jalani selama tour merupakan perajalanan terpanjang dan
melelahkan menurut saya namun mereka tidak memperlihatkan sedikitpun kelelahan
mereka kepada ku cuma keluhan seperti kelaperan saja yang terdengar semua itu
terbayar dengan sebuah keceriaan yang ada sepanjang perjalanan tersebut.
Itulah
kisah yang bisa saya angkat dari perjalanan pada saat tahun baru di BALI
bersama rombongan bus 3 ini. Cerita ini untuk memenuhi janjiku kepada mereka
yang sudah menantikan sejak kepulangan kembali ke Pekanbaru.
Sekedar Dokumentasi dari rombongan bis 3 udah
bisnya kecil manusianya besar – besar trus isinya pada sakit – sakitan semua
kayanya imun tubuhnya belum kuat saya namakan “ROMBONGAN GEMBEL ELITE” karena suatu saat saya tahu mereka
generasi muda yang sukses
Dalam cerita ini saya sebutkan juga serombongan wanita
– wanita era masa kini yang saya namakan “Rombongan
Artis” yang memberi panggilan terbaik yang pernah saya dapatkan sepanjang
perjalanan yaitu “Abang Rempong”
sedikit dokumentasi nya Cuma sedikit karena saya ga hobi berfoto
Demikianlah sekelumit
cerita pada saat mengasuh anak – anak yang jumlahnya ratusan ini, namun begitu antusias
saya melihat mereka yang tak pernah merasa lelah sedikitpun dengan perjalanan yang
penuh dengan cobaan ini. Cerita ini saya dedikasikan untuk seluruh anggota
rombongan Cendana Angkatan 43 yang terspesial rombongan yang ada di dalam bus 3
dan juga tidak lupa pula khususnya untuk Pimpinan dan Crew Uurbanitas Tour yang
telah mengikutsertakan saya dalam rombongan tersebut.
Statistik
selama Perjalanan
-
Seluruh Rombongan bus 3 pada saat itu
sudah melewati batas kewarasannnya dan hampir mendekati gila dan stress.
-
1 handphone hilang (Shelly) dan 1 lagi
dijambret saat di malioboro (Cindy Afanse lengkapnya karena ada 2 cindy di
dalam rombongan), 1 memory card hilang (Farhan), sepasang sepatu hilang (Ditya),
-
1 orang amnesia karena kebanyakan tidur
(Boy)
-
2 orang mengalami cidera ringan (Hangie
dan Shelly)
-
Beberapa orang kehilangan harga dirinya termasuk
saya hahahahaahahaha
Kesimpulan
Perjalanan wisata itu
bisa mengasyikkan dan bisa juga membosankan semua tergantung bagaimana cara
kita membuat suasana perjalanan itu menjadi menarik sehingga kita bisa
melupakan semua kelelahan dari sebuah perjalanan tersebut. Saya harap semua
rombongan Cendana Angkatan 43 mendapatkan kenangan yang indah dari perjalanan
tersebut
Regards